Jumat, 16 Mei 2008

FRASE

Frase adalah satuan gramatikal yang merupakan kesatuan linguistik dan tidak melebihi batas fungsi atau jabatan kalimat (S, P, O, Pel., dan K).

Contoh :

Berdasankan unsur intinya, frase dibedakan menjadi :

a. Frase Endosentris

1) Frase endosentris koondinatif, yaitu frase yang unsur ­unsurnya setara atau sederajat.

Contoh : Ayah dan ibu sedang pergi.

2) Frase endosentris atributif, yaitu frase yang mempunyai unsur pusat dan unsur atribut.

Contoh : Sepatu saya hilang.

3) Frase endosentris apositif, yaitu frase yang memiliki unsur pusat dan unsur aposisi.

Contoh : Sarijah anak Pak Lurah cantik sekali.

b. Frase eksosentris, yaitu fase yang tidak memiliki unsur pusat.

Contoh : Anak-anak itu sedang bermain di halaman.

Selain itu, frase dapat pula diperluas dengan kata ‘yang’. Frase seperti ini akan membentuk klausa.

Contoh : Buku yang tebal itu kepunyaanku.

Selain jenis frase di atas, dikenal pula frase ambigu dan frase atributif berimbuhan. Frase ambigu adalah frase yang bermakna ganda atau memiliki makna lebih dari satu.

Contoh : kambing hitam, orang tua, meja hijau.

Frase atributif berimbuhan adalah frase yang unsur perluasannya berimbuhan.

Contoh : Adik tidak berani berjalan melalui tangga berjalan.

Tidak ada komentar: