Jumat, 16 Mei 2008

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Penalaran adalah suatu cara berfikir secara tepat, runtut, dan logis untuk mengarah pada kesimpulan yang akurat. Dalam mengemukakan suatu pendapat atau mengambil kesimpulan, pengetahuan ini sangat penting. Pengetahuan ini diperlukan untuk membantu kita menata argumen-argumen yang dikemukakan. Hal ini untuk memudahkan pembaca menerima suatu masalah yang dipaparkan disebabkan pengaturan pikiran yang sangat logis.

1. Penalaran Induksi

Penalaran induksi adalah penalaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian beranjak ke peristiwa yang sifatnya umum. Secara umum penalaran induksi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Penalaran Generalisasi

Penarikan penalaran berdasarkan data yang sesuai dengan fakta (data). Fakta atau data dapat diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei. Jumlah data atau fakta khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Jenis penalaran ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian menuju peristiwa-peristiwa yang umum.

b. Penalaran Analogi

Penalaran ini membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan. Berdasarkan banyaknya kesamaan tersebut ditariklah suatu kesimpulan. Penalaran jenis ini berdasarkan dari dua peristiwa khusus yang mempunyai kesamaan satu dengan yang lain untuk diambil kesimpulan : apakah apa yang berlaku pada satu hal itu berlaku pada sesuatu hal lainnya.

c. Penalaran Sebab Akibat

Penalaran dimulai dengan mengemukakan fakta berupa sebab kemudian disusul dengan kesimpulan yang berupa akibat. Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa sampai dengan kesimpulan peristiwa itu merupakan akibat dari suatu fenomena. Penalaran Induksi hubungan sebab akibat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1) Hubungan Sebab Akibat

Pertama-tama dikemukakan peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab, sampai kemudian pada kesimpulan yang menjadi akibat.

2) Hubungan Akibat Sebab

Pada awalnya dikemukakan peristiwa yang menjadi akibat selanjutnya dikemukakan peristiwa-peristiwa yang menjadi penyebabnya.

3) Hubungan Sebab Akibat 1 – Akibat 2

Dalam hubungan ini dikemukakan sebab dapat menimbulkan lebih dari satu akibat. Akibat yang pertama dapat menjadikan sebab yang akan menimbulkan akibat yang kedua dan seluruhnya.

2. Penalaran Deduksi

Penalaran deduksi adalah penalaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang umum mengarah pada kesimpulan yang khusus. Penalaran jenis ini dapat digambarkan dengan diagram berikut :




Premis adalah suatu pernyataan yang berguna sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan. Dalam penalaran deduksi menarik kesimpulan dapat dengan cara :

a. Menarik kesimpulan dari satu premis :

Contoh :

Premis : Semua siswa SMA memakai seragam abu-abu putih.

Cindy seorang pelajar SMA.

Kesimpulan : Cindy pasti memakai seragam abu-abu putih.

b. Menarik kesimpulan dari dua premis

Contoh :

Premis I : Angkatan Darat adalah anggota TNI

Premis II : TNI mempunyai seragam khusus

Kesimpulan : Angkatan darat pasti mempunyai seragam khusus.

Kesimpulan yang kita utarakan harus dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Ada 2 syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan kesimpulan tersebut yaitu :

1) Premis harus benar

2) Penalaran yang menuju pada kesimpulan harus benar.

Tidak ada komentar: