Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Dengan kata lain, kalimat majemuk itu adalah kalimat luas atau kalimat kompleks.
Contoh : membaca buku, Daffa melihat gambar.
Ciri-ciri kalimat majemuk adalah:
a. mengandung penggabungan atau perluasan.
b. perluasan itu membentuk pola kalimat yang baru.
c. terdapat perubahan intonasi.
d. terdapat subjek dan predikat yang lebih dari satu.
Berdasarkan sifat dan hubungan antar pola kalimatnya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas:
1. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat majemuk setara adalah suatu kalimat luas yang antar pola kalimatnya mempunyai kedudukan yang sama. Kalimat ini dibentuk dengan menggabungkan antar kalimat tunggal. Kalimat majemuk ini biasanya ditandai dengan kata penghubung : dan, lagi. atau, tetapi, melainkan, sedangkan , bahkan, malahan.
Contoh : Kakek pergi ke
Kalimat di atas berpola S-P-K S-P.
Kalimat majemuk yang hanya memiliki satu subjek atau satu predikat disebut kalimat majemuk rapatan.
Contoh : Pak Bajuni merokok sambil minum kopi.
(Kalimat majemuk rapatan sama subjek)
2. Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang salah satu unsurnya diperluas sehingga membentuk pola baru. Unsur yang membentuk pola baru tersebut lazim disebut dengan anak kalimat (klausa bawahan), sedangkan pola pertama yang disebut dengan induk kalimat (klausa atasan). Letak induk kalimat dalam kalimat majemtik bertingkat tidak selalu berada di depan, tetapi bisa juga diletakkan di belakang. Untuk memudahkan membedakan induk kalimat dengan anak kalimat dengan cara mencari kata hubung. Anak kalimat biasanya terletak setelah kata hubung dalam kalmlat majemuk bertingkat tersebut.
Contoh: Bom meledak ketika Rakyat Irak sedang tidur. Ketika Rakyat Irak sedang tidur, bom meledak.
Kata hubung kalimat di atas adalah ketika, berarti anak kalimatnya Rakyat Irak sedang tidur. Kedua kalimat di atas berbeda penulisan yaitu apabila anak kalimat terletak di depan maka memakai tanda baca koma (,).
Anak kalimat dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Anak kalimat pengganti subjek
Contoh : Yang memakai baju putih itu direktur sebuah bank di Yagyakarta.
2. Anak kalimat pengganti predikat
Contoh : Pak Wawan yang telah memimpin perusahaan ini selama sepuluh tahun.
3. Anak kalimat pengganti objek
Contoh : Polisi telah menduga bahwa mafia luar negeri terlibat dalam berbagai kerusuhan di
4. Anak kalimat pengganti keterangan
Contoh : Istri tentara itu menangis setelah suaminya pergi ke
1 komentar:
thx informasinya... http://mhs.blog.ui.ac.id/melia.rahmawati/
Posting Komentar